Tsunami Jepang pada Maret 2011. |
Seperti dikutip dari Republika online, Senin 16 Januari 2012, Direktur Pesisir dan Kelautan KKP Soebandono Diposaptono menjelaskan, celah pertama berada di Sumatera Barat. Celah ini muncul akibat gempa bumi berkekuatan 9,1 skala richter (SR) yang menyebabkan tsunami di Aceh pada 2004, dan gempa Bengkulu pada 2007. Celah kedua terbentang dari Lampung hingga sekitar Pantai Pangandaran, Jawa Barat.
Celah ketiga berada di kawasan Kabupaten Pacitan, sejajar dengan Cilacap, Yogyakarta, dan Trenggalek. Celah ini berada di pusat gempa dan tsunami yang terjadi di Jawa Timur padan 1994, dan tsunami di Jawa Barat pada 2006.
"Memasuki arah timur, celah seismik berada di sekitar Provinsi Bali yang muncul akibat gempa Banyuwangi pada 1994, dan gempa di Sumbawa Timur pada 1977. Celah ini memanjang hingga Samudera Pasifik," imbuh Soebandono.
Celah seismik selanjutnya berada di Selat Ambon, Halmahera itu, dan di utara Flores. Celah yang dijuluki Flores Back Arch itu menimbulkan tsunami di Flores pada 1992.
Berdasarkan catatan KKP, sejak 1600 hingga kini telah terjadi 110 kali tsunami di berbagai kawasan pesisir yang berada di jalur pertemuan lempeng tektonik, yakni lempeng Eurasia - Indo Australia serta lempeng Eurasia - Pasifik.
"Yang harus dicatat, frekwensi tsunami sejak kurun 1960 hingga sekarang justru meningkat. Total sudah terjadi 23 kali tsunami pada kurun 50 tahun terakhir," kata Soebandono lagi.
0 comments:
Post a Comment