Rahasia Panjang Umur Wanita Asia

Posted by Anonymous On Tuesday, March 27, 2012 0 comments
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieBuXNuLbo5HOqKG45l37AO0Bz88mI2HqeUcQOOoJ9U_cKgC-GJ2cy9ZA9ngoHUj9wjIX5bkzKqw6-iFUoFRGmDfUWDqP1SMTNU4L5WGjJm2054LWRbRYwT9DCe_uy9z2FRH6AsCTSSYw/s1600/untitled.JPG
Gaya hidup seseorang bisa mempengaruhi panjang pendeknya usia. Sebuah studi mengungkapkan,  kebiasaan baik dan gaya hidup sehat terbukti bisa membuat hidup lebih lama. Gaya hidup wanita Asia, khususnya di China, cenderung sehat sehingga bisa menikmati hidup lebih lama.
Sebuah studi dikutip dari laman The Star Online, yakin bahwa ini menjadi penelitian pertama yang menguji pengaruh multiplier kebiasaan baik terhadap mortalitas padawanita Asia.
Hasilnya, wanita China dengan banyak kebiasaan sehat cenderung hidup lebih lamadaripada rekan-rekan senegaranya dengan gaya hidup kurang sehat.
Penelitian yang dipimpin oleh Sarah Nechuta dari Vanderbilt University di Amerika Serikat ini menggunakan data dari Women Shanghai’s Health Study, yang mengumpulkan informasi tentang lebih dari 71.000 wanita berusia 40 hingga 70 tahun pada 1996 dan 2000, yang bebas rokok, bebas alkohol dan bergaya hidup sehat.
Skor tersebut didasarkan pada lima faktor diketahui terkait dengan kematian, berat badan, rasio pinggang terhadap pinggul, durasi olahraga, paparan polusi, dan konsumsi buah-buahan dan sayuran. Kebiasaan lebih sehat seorang wanita, memberikan skor semakin tinggi, sementara mereka yang menjalani hidup tak sehat mendapat skor lebih rendah.
Para wanita dalam penelitian itu diamati selama sekitar sembilan tahun, yang di antaranya 2.860 dari mereka meninggal dunia (sebanyak 1.351 karena kanker dan 775 akibat penyakit kardiovaskuler).
Dalam studi yang diterbitkan oleh Public Library Of Science (PloS), para wanita yang meninggal rata-rata memiliki bobot berlebih. Kelebihan berat badan atau obesitas pada wanita terjadi karena tidak teratur berolahraga, dan kurang makan buah dan sayur.
“Kabar baiknya adalah banyak dari faktor ini dapat ditingkatkan dengan motivasi individu untuk mengubah perilaku tidak sehat,” kata Wei Zheng, rekan penulis studi dan direktur pusat epidemiologi di Vanderbilt.
Misalnya, akan mudah bagi wanita di China atau di tempat lain di Asia untuk meningkatkan pengeluaran energi dengan pergi ke kantor atau beraktivitas dengan berjalan kaki setiap hari atau sering bergabung dan mengikuti latihan senam kebugaran dan makan lebih banyak buah dan sayur.
Selain itu, wanita yang meninggal rata-rata juga banyak dipengaruhi paparan asap rokok dari pasangan. Peneliti studi ini juga menemukan, paparan asap rokok bisa memperpendek usia pasangan mereka. “Lingkungan yang dipenuhi asap tembakau juga menjadi masalah besar bagi wanita yang tinggal di negara-negara Asia, mengingat tingginya prevalensi merokok di antara pria Asia,” kata studi tersebut.
“Perubahan dalam eksposur rokok suami bisa dimulai dengan meningkatnya kesadaran baik dari wanita dan suami mereka tentang pengaruh kesehatan yang merugikan dari asap rokok,” katanya.
Dengan berfokus pada wanita China, penelitian dari beberapa studi juga telah meneliti dampak gabungan dari faktor gaya hidup pada kematian. Dari studi ini diketahui, kebiasaan dan gaya hidup wanita di China lebih baik daripada wanita di negara barat. Gaya hidup sehat ini memberikan wanita Asia bonus untuk hidup lebih lama, karena kebanyakan mereka pada umumnya tidak banyak yang merokok dan mengonsumsi alkohol.

0 comments:

Post a Comment