4 Tips Memilih Obat untuk Si Kecil

Posted by Anonymous On Sunday, April 15, 2012 0 comments
Apa yang harus diperhatikan saat memilih obat untuk anak?




ORANGTUA mana yang tidak kuatir saat sang buah hati jatuh sakit? Rumitnya menangani keluhan si kecil ditambah dengan memilih obat yang tidak boleh sembarangan, membuat kekuatiran semakin menumpuk.


Apa yang harus diperhatikan saat memilih obat untuk anak? Berikut ini beberapa tips dari Dr Ellie Cannon, pakar kesehatan dari Cambridge University, seperti dituturkan kepada Daily Mail.

1. Mengapa obat untuk anak rasanya manis? Apakah pemanis pada obat cukup aman?

Obat untuk anak dibuat dengan rasa yang manis agar anak mau melahapnya, karena antibiotik cair rasanya tidak enak. Jangan takut, kadar pemanis dalam obat hanya sedikit dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun pastikan si kecil langsung menggosok gigi setelah minum obat agar pemanisnya tidak merusak gigi. Ya, sama saja seperti makan permen, cokelat, atau kudapan manis lainnya.

2. Susahnya memilih obat saat anak demam, apa yang harus dilakukan?

Pilihlah obat-obatan yang mengandung ibuprofen dan paracetamol yang banyak diproduksi dengan rasa yang nikmat di lidah. Jika anak enggan minum obat sirup dengan sendok, masukkan obat ke dalam suntikan tanpa jarum atau pipet. Gantikan obat sirup dengan tablet saat anak telah berusia delapan tahun. Tablet yang mengandung nurofen sebanyak 200 miligram merupakan dosis yang pas bagi anak delapan tahun ke atas.

3. Obat apa yang pas untuk anak di bawah enam tahun?

Sejak tahun 2009, obat batuk dilarang untuk digunakan pada anak di bawah enam tahun. Jika anak batuk, berikan obat penenang yang mengandung glycerol atau sirup yang dapat meredakan batuk kering secara temporer.

4. Apakah obat untuk anak juga ampuh untuk remaja?

Secara medis, khasiatnya hanya sedikit terasa. Tapi kenyataannya, tidak sedikit anak-anak di usia menjelang remaja yang menunjukkan kesembuhan setelah mengonsumsi obat khusus anak. Obat anak yang dapat dikonsumsi usia menjelang remaja di antaranya antihistamine atau pereda batuk seperti dextromethorphan. Keduanya menyebabkan kantuk, namun membuat batuk-batuk berkurang dan tidur menjadi nyenyak.

0 comments:

Post a Comment