إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُوَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَاوَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْيُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وعلى آله وصحبه أجمعين
ا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍوَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًاوَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّاللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِاللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا
أما بعد : فإنّ أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدى هدى النبي  وشرالأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالةفي النار
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وعلى آله وصحبه أجمعين
ا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍوَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًاوَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّاللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِاللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا
أما بعد : فإنّ أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدى هدى النبي  وشرالأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالةفي النار
Kaum Muslimin para hamba Allah yangberbahagia!
Ketahuilah hadirin sekalian bahwa agama Islam pada asalnya sama seperti agamasamawiyah lainnya yang diturunkan Allah, dengannya Allah mengutus para Rasul;yaitu agama yang dibangun di atas dasar ittiba’ (mengikuti) dan kepatuhan padaapa yang disampaikan Allah dan RasulNya. Sebab sebuah ajaran tidak dapatdisebut Ad-Dien kecuali bila di dalamnya ada kepatuhan pada Allah Subhannahu waTa'ala dan ittiba’ pada apa yang diserukan oleh RasulNya.
Dan sebaik-baik petunjuk yang harus ditempuh oleh orang –orang yangmengharapkan kejayaan, sebaik-baik jalan yang mesti dilalui oleh orang-orangshaleh adalah: petunjuk dan jalan yang digariskan oleh Rasulullah Shallallaahualaihi wa Salam kepada umatnya. Tidak ada lagi pertunjuk yang lebih baik daripada petunjuk beliau. Tidak ada lagi jalan hidup yang lebih lurus selain daripada jalan hidup yang beliau tempuh.Ketahuilah hadirin sekalian bahwa agama Islam pada asalnya sama seperti agamasamawiyah lainnya yang diturunkan Allah, dengannya Allah mengutus para Rasul;yaitu agama yang dibangun di atas dasar ittiba’ (mengikuti) dan kepatuhan padaapa yang disampaikan Allah dan RasulNya. Sebab sebuah ajaran tidak dapatdisebut Ad-Dien kecuali bila di dalamnya ada kepatuhan pada Allah Subhannahu waTa'ala dan ittiba’ pada apa yang diserukan oleh RasulNya.
“Dan (hukum) siapakah yang lebih baik dari pada (hukum) Allah, bagi orang-orangyang yakin.” (Al-Maidah: 50)
Namun ternyata iblis -la’natullah ‘alaihi- tidak pernah berhenti menyesatkananak cucu Adam. Dengan berbagai cara tipu muslihat ia mencoba memalingkanmereka dari cahaya ilmu lalu membiarkan mereka tersesat dan kebingungan dalamgelapnya kebodohan. Dari situlah iblis kemudian memasukkan hal-hal yang secaralahiriah adalah perbuatan baik/amal shaleh ke dalam agama namun sebenarnya iatidak pernah dituntunkan Allah dan RasulNya. Muncullah berbagai keyakinan danamalan yang tidak pernah diajarkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa SalamLahirlah i’tiqad dan perbuatan yang tak pernah dikenal oleh generasi terbaikummat ini; generasi As-Salafus shalih ridlwanullah ‘alaihim, RasulullahShallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
إِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَىاخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِالرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ،وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ.
“Sesungguhnya barangsiapa yang hidup diantara kalian maka ia akan melihat perselisihan yang banyak, (maka saat itu)ikutilah sunnahku dan sunnah para khulafa’ Ar-rasyiddin yang mendapatkanhidayah, gigitlah (sunnah)dengan gigi-gigi geraham (berpegang teguh), danjauhilah perkara-perkara yang dibuat-buat (dalam agama), karena setiap bid’ahitu sesat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tarmidzi ia katakan hadits hasan shahih)
Yang dimaksud dengan bid’ah adalah segala perkara yang dibuat-buat dalam agamayang sama sekali tidak memiliki dasar dalam syari’ah . Dan barangsiapa yangmencoba melakukan hal ini, maka ia akan masuk dalam ancaman RasulullahShallallaahu alaihi wa Salam :
Yang dimaksud dengan bid’ah adalah segala perkara yang dibuat-buat dalam agamayang sama sekali tidak memiliki dasar dalam syari’ah . Dan barangsiapa yangmencoba melakukan hal ini, maka ia akan masuk dalam ancaman RasulullahShallallaahu alaihi wa Salam :
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَالَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ.
“Barangsiapa yang membuat-buat hal barudalam urusan (agama) kami, apa-apa yang tidak ada keterangan darinya maka iaitu tertolak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dan riwayat Muslim yang lain, beliau bersabda:
Dan riwayat Muslim yang lain, beliau bersabda:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِأَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ.
“Barangsiapa yang mengerjakan suatuamalan yang tidak dilandasi/sesuai dengan keterangan kami, maka ia itutertolak.”
Para hamba Allah yang berbahagia.
Hadits yang baru saja kita simak ini merupakan dasar terpenting dalam ajaranIslam. Hadits ini merupakan standar yang harus digunakan untuk mengukur danmenilai sebuah amalan secara lahiriah, sehingga -berdasarkan hadits ini- amalanapapun dilemparkan kembali kepada pelakunya. Sehingga berdasarkan hadits inipula perbuatan apa pun yang diada-adakan dalam Islam bila tidak diizinkan olehAllah dan RasulNya, maka tidaklah boleh dikerjakan; bagaimanapun baik danbergunanya menurut akal kita. Imam Nawawy menjelaskan bahwa hadits yang muliaini adalah salah satu hadits penting yang harus dihafal dan digunakan untukmembantah dan membatalkan segala bentuk kemungkaran dalam Islam.
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah!
Sesungguhnya perilaku bid’ah dan segala perilaku yang mengarah pada penambahanterhadap ajaran Islam adalah tindakan kejahatan yang amat sangat nyata. Bilakejahatan bid’ah ini dilakukan maka “kejahatan-kejahatan” lain yang akanmuncul, di antaranya:
Perilaku bid’ah menunjukkan bahwa pelakunya telah berprasanga buruk(suudhan)terhadap Allah Subhannahu wa Ta'ala dan RasulNya yang telah menetapkanrisalah Islam, karena pelaku bid’ah telah menganggap bahwa agama ini belumlahsempurna sehingga perlu diberikan ajaran-ajaran tambahan agar lebih sempurna.Itulah sebabnya Imam Malik bin Anas rahimahullah pernah berkata: “Barangsiapayang membuat-buat sebuah bid’ah dalam Islam yang ia anggap baik, maka sungguhia telah menuduh Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam telah mengkhianatirisalah yang diturunkan Allah padaNya, karena Allah berfirman:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan buat kalian dien kalian, dan telah kucukupkanatas kalian nikmatKu, dan telah Aku relakan Islam sebagai agama kalian.” (QS.Al-Maidah:3)
Oleh karena itu, apapun yang pada saat itu tidak temasuk dalam Ad-Dien makahari inipun ia tak dapat dijadikan (sebagai bagian) Ad-Dien.
Disamping itu, berdasarkan point pertama maka dampak negatif lain dari perilakubid’ah adalah bahwa hal ini akan mengotori dan menodai keindahan syari’ah Islamyang suci dan telah disempurnakan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala . Perbuatanini akan memberikan kesan bahwa Islam tidaklah pantas menjadi pedoman hidupkarena ternyata belum sempurna.
Perbuatan bid’ah juga akan mengakibatkan terhapusnya dan hilangnyasyi’ar-syi’ar As Sunnah dalam kehidupan umat Islam. Hal ini disebabkan tidakada satupun bid’ah yang muncul dan menyebar melainkan sebuah sunnah akan matibersamanya, sebab pada dasarnya bid’ah itu tidak akan muncul kecuali bilaAs-Sunnah telah ditinggalkan. Sahabat Nabi yang mulia, Ibnu Abbas Rahimahullaahpernah menyinggung hal ini dengan mengatakan:
Para hamba Allah yang berbahagia.
Hadits yang baru saja kita simak ini merupakan dasar terpenting dalam ajaranIslam. Hadits ini merupakan standar yang harus digunakan untuk mengukur danmenilai sebuah amalan secara lahiriah, sehingga -berdasarkan hadits ini- amalanapapun dilemparkan kembali kepada pelakunya. Sehingga berdasarkan hadits inipula perbuatan apa pun yang diada-adakan dalam Islam bila tidak diizinkan olehAllah dan RasulNya, maka tidaklah boleh dikerjakan; bagaimanapun baik danbergunanya menurut akal kita. Imam Nawawy menjelaskan bahwa hadits yang muliaini adalah salah satu hadits penting yang harus dihafal dan digunakan untukmembantah dan membatalkan segala bentuk kemungkaran dalam Islam.
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah!
Sesungguhnya perilaku bid’ah dan segala perilaku yang mengarah pada penambahanterhadap ajaran Islam adalah tindakan kejahatan yang amat sangat nyata. Bilakejahatan bid’ah ini dilakukan maka “kejahatan-kejahatan” lain yang akanmuncul, di antaranya:
Perilaku bid’ah menunjukkan bahwa pelakunya telah berprasanga buruk(suudhan)terhadap Allah Subhannahu wa Ta'ala dan RasulNya yang telah menetapkanrisalah Islam, karena pelaku bid’ah telah menganggap bahwa agama ini belumlahsempurna sehingga perlu diberikan ajaran-ajaran tambahan agar lebih sempurna.Itulah sebabnya Imam Malik bin Anas rahimahullah pernah berkata: “Barangsiapayang membuat-buat sebuah bid’ah dalam Islam yang ia anggap baik, maka sungguhia telah menuduh Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam telah mengkhianatirisalah yang diturunkan Allah padaNya, karena Allah berfirman:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan buat kalian dien kalian, dan telah kucukupkanatas kalian nikmatKu, dan telah Aku relakan Islam sebagai agama kalian.” (QS.Al-Maidah:3)
Oleh karena itu, apapun yang pada saat itu tidak temasuk dalam Ad-Dien makahari inipun ia tak dapat dijadikan (sebagai bagian) Ad-Dien.
Disamping itu, berdasarkan point pertama maka dampak negatif lain dari perilakubid’ah adalah bahwa hal ini akan mengotori dan menodai keindahan syari’ah Islamyang suci dan telah disempurnakan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala . Perbuatanini akan memberikan kesan bahwa Islam tidaklah pantas menjadi pedoman hidupkarena ternyata belum sempurna.
Perbuatan bid’ah juga akan mengakibatkan terhapusnya dan hilangnyasyi’ar-syi’ar As Sunnah dalam kehidupan umat Islam. Hal ini disebabkan tidakada satupun bid’ah yang muncul dan menyebar melainkan sebuah sunnah akan matibersamanya, sebab pada dasarnya bid’ah itu tidak akan muncul kecuali bilaAs-Sunnah telah ditinggalkan. Sahabat Nabi yang mulia, Ibnu Abbas Rahimahullaahpernah menyinggung hal ini dengan mengatakan:
مَا أَتَى عَلَى النَّاسِ عَامٌ إِلاَّأَحْدَثُوْا فِيْهِ بِدْعَةً وَأَمَاتُوْا فِيْهِ سُنَّةً حَتَّى تَحْيَاالْبِدْعَةُ وَتَمُوْتَ السُّنَّةُ.
“Tidaklah datang suatu tahun kepadaummat manusia kecuali mereka membuat-buat sebuah bid’ah di dalamnya dan mematikanAs-Sunnah, hingga hiduplah bid’ah dan matilah As-Sunnah.”
Tersebarnya bid’ah juga akan menghalangi kaum Muslimin untuk memahamiajaran-ajaran agama mereka yang shahih dan murni. Hal ini tidaklahmengherankan, karena ketika mereka melakukan bid’ah tersebut maka saat itumereka tidak memandangnya sebagai sesuatu yang salah, mereka justru meyakininyasebagai sesuatu yang benar dan termasuk dalam ajaran Islam. Hingga tepatlahkiranya apa yang dinyatakan oleh Imam Sufyan Ats Tsaury:
Tersebarnya bid’ah juga akan menghalangi kaum Muslimin untuk memahamiajaran-ajaran agama mereka yang shahih dan murni. Hal ini tidaklahmengherankan, karena ketika mereka melakukan bid’ah tersebut maka saat itumereka tidak memandangnya sebagai sesuatu yang salah, mereka justru meyakininyasebagai sesuatu yang benar dan termasuk dalam ajaran Islam. Hingga tepatlahkiranya apa yang dinyatakan oleh Imam Sufyan Ats Tsaury:
اَلْبِدْعَةُ أَحَبُّ إِلَى إِبْلِيْسَمِنَ الْمَعْصِيَةِ. اَلْمَعْصِيَةُ يُتَابُ مِنْهَا وَالْبِدْعَةُ لاَ يُتَابُمِنْهَا.
“Bid’ah itu lebih disenangi oleh syaitandari pada perbuatan maksiat, karena perbuatan maksiat itu (pelakunya) dapatbertaubat (karena bagaimanapun ia meyakini bahwa perbuatannya adalah dosa)sedangkan bid’ah (pelakunya) sulit untuk bertaubat (karena ia melakukannyadengan keyakinan hal itu termasuk ajaran agama, bukan dosa).
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah!
Dengan demikian jelaslah sudah bahwa perbuatan bid’ah adalah tindak kejahatanyang sangat nyata terhadap syari’at Islam yang suci dan telah disempurnakanoleh Allah. Dan tidak ada jalan lain untuk membasmi hal tersebut kecuali denganmendalami dan melaksanakan sunnah Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam ,tidak ada penyelesaian lain kecuali dengan mengembalikan semua perkara kepadahukum Allah dan RasulNya.
“Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilahia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalanitu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allahkepadamu agar kamu bertaqwa.” (Al-An’am: 153)
Bid’ah adalah gelombang taufan yang dapat menenggelam-kan siapapun, danAs-Sunnah yang shahihah adalah “bahtera Nuh”; siapapun yang mengendarainya akanselamat dan siapa yang meninggalkannya akan tenggelam.
Kaum Muslimin, para hamba Allah yang berbahagia!
Setiap jalan selain jalan Allah disitu terdapat syetan yang akan selalumengajak dan menanamkan rasa cinta kepada perilaku bid’ah lalu perlahan-lahanmenjauhkan kita dari As-Sunnah. Ini adalah salah satu langkah syetan dimanasecara bertahap ia membisikkan syubhat-syubhat itu ke dalam amal nyata; baikdengan mengurangi atau menambah i’itiqad maupun amalan yang tak pernahdituntunkan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Sangat banyak kaumMuslimin yang jatuh dan menjadi korban; syetanpun telah memperoleh kemenangan“peperangan” ini dalam banyak kesempatan; baik ketika seorang hamba meyakinii’tiqad tertentu yang menyelisihi Al-Qur’an dan As-Sunnah atau ketika seoranghamba mengerjakan amalan ibadah tertentu yang tidak pernah digariskan dalamrisalah Al-Islam.
Namun Ahlus Sunnah wal Jama’ah satu-satunya golongan yang selamat dansatu-satunya kelompok yang akan dimenangkan Allah telah menetapkan Kitabullahdan Sunnah RasulNya ke dalam lubuk hati mereka yang paling dalam.
Nasihat Allah dan Rasulnya telah tersimpan abadi dalam jiwa-jiwa mereka. AllahYang Maha Bijaksana telah menanamkan dalam hati mereka keyakinan akankesempurnaan Ad-Dien ini, bahwa kebahagiaan dan ketenangan yang hakiki hanyalahdicapai bila berpegang teguh kepada Wahyu Allah dan Sunnah RasulNya, sebabapapun selain keduanya adalah kesesatan dan kebinasaan! Sebab segala kebaikanterdapat dalam ittiba’ kepada kaum salaf dan segala keburukan terdapat dalamperilaku bid’ah kaum Khalaf!
Hadirin yang berbahagia dan dirahmati Allah!
Akhirnya, saya kembali mengulang wasiat untuk selalu bertaqwa kepada AllahSubhannahu wa Ta'ala. Waspadailah segala perilaku bid’ah, yang kecil maupunyang besar dalam Ad-Dien ini karena ia akan menanggung dosanya dan dosaorang-orang yang mengerjakanya hingga hari Kiamat. Rasulullah Shallallaahualaihi wa Salam bersabda:
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah!
Dengan demikian jelaslah sudah bahwa perbuatan bid’ah adalah tindak kejahatanyang sangat nyata terhadap syari’at Islam yang suci dan telah disempurnakanoleh Allah. Dan tidak ada jalan lain untuk membasmi hal tersebut kecuali denganmendalami dan melaksanakan sunnah Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam ,tidak ada penyelesaian lain kecuali dengan mengembalikan semua perkara kepadahukum Allah dan RasulNya.
“Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilahia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalanitu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allahkepadamu agar kamu bertaqwa.” (Al-An’am: 153)
Bid’ah adalah gelombang taufan yang dapat menenggelam-kan siapapun, danAs-Sunnah yang shahihah adalah “bahtera Nuh”; siapapun yang mengendarainya akanselamat dan siapa yang meninggalkannya akan tenggelam.
Kaum Muslimin, para hamba Allah yang berbahagia!
Setiap jalan selain jalan Allah disitu terdapat syetan yang akan selalumengajak dan menanamkan rasa cinta kepada perilaku bid’ah lalu perlahan-lahanmenjauhkan kita dari As-Sunnah. Ini adalah salah satu langkah syetan dimanasecara bertahap ia membisikkan syubhat-syubhat itu ke dalam amal nyata; baikdengan mengurangi atau menambah i’itiqad maupun amalan yang tak pernahdituntunkan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Sangat banyak kaumMuslimin yang jatuh dan menjadi korban; syetanpun telah memperoleh kemenangan“peperangan” ini dalam banyak kesempatan; baik ketika seorang hamba meyakinii’tiqad tertentu yang menyelisihi Al-Qur’an dan As-Sunnah atau ketika seoranghamba mengerjakan amalan ibadah tertentu yang tidak pernah digariskan dalamrisalah Al-Islam.
Namun Ahlus Sunnah wal Jama’ah satu-satunya golongan yang selamat dansatu-satunya kelompok yang akan dimenangkan Allah telah menetapkan Kitabullahdan Sunnah RasulNya ke dalam lubuk hati mereka yang paling dalam.
Nasihat Allah dan Rasulnya telah tersimpan abadi dalam jiwa-jiwa mereka. AllahYang Maha Bijaksana telah menanamkan dalam hati mereka keyakinan akankesempurnaan Ad-Dien ini, bahwa kebahagiaan dan ketenangan yang hakiki hanyalahdicapai bila berpegang teguh kepada Wahyu Allah dan Sunnah RasulNya, sebabapapun selain keduanya adalah kesesatan dan kebinasaan! Sebab segala kebaikanterdapat dalam ittiba’ kepada kaum salaf dan segala keburukan terdapat dalamperilaku bid’ah kaum Khalaf!
Hadirin yang berbahagia dan dirahmati Allah!
Akhirnya, saya kembali mengulang wasiat untuk selalu bertaqwa kepada AllahSubhannahu wa Ta'ala. Waspadailah segala perilaku bid’ah, yang kecil maupunyang besar dalam Ad-Dien ini karena ia akan menanggung dosanya dan dosaorang-orang yang mengerjakanya hingga hari Kiamat. Rasulullah Shallallaahualaihi wa Salam bersabda:
مَنْ سَنَّ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِوِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لاَ يُنْقَصُمِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْئًا.
“Barangsiapa yang mempelopori perbuatan buruk maka ia akan menanggung dosanyadan dosa orang-orang yang mengerjakannya hingga hari qiamah tanpa dikurangidari dosa-dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim)
Hendaklah setiap Muslim yang merasa takut kepada Rabb-nya, selalu memperhatikanperbuatan dan amalnya, akan kemanakah kakinya melangkah? Karena boleh jadi iameletakkan kakinya dijalan yang salah tanpa disadari.
Marilah kita menanamkan tekad sebesar-besarnya untuk mengkaji, mendalami,melaksanakan dan menda’wakan As-Sunnah disetiap lapangan kehidupan kita, agartidak ada lagi bid’ah-bid’ah yang menodai kehidupan kita, sehingga menghalangikaum Muslimin untuk meraih kejayaannya. Insya’ Allah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِوَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَالْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِاللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِوَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَالَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّوَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُمَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِوَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}. ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِوَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَعَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِوَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَىإِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْعَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَوَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِاْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّأَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاًوَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيالآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَإِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَىالْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِالصَّلاَةَ.
0 comments:
Post a Comment