Selama ini yang banyak didonorkan orang adalah organ dalam tubuh. Tapi seorang nenek 92 tahun merasa beruntung karena luka di kakinya bisa diatasi berkat mendapatkan donor kulit dari orang yang sudah meninggal.
Sebelum mendapatkan transplantasi, Jessie Townley (92 tahun) memiliki luka yang menyakitkan di kakinya selama 20 tahun. Namun kini luka tersebut bisa diatasi setelah ia mendapatkan donor kulit dari orang yang sudah meninggal.
"Saya merasa sangat bersyukur, karena sebelumnya luka ini membutuhkan banyak perawatan. Saya membutuhkan pergantian perban 2 kali seminggu dan itu membutuhkan waktu perjalanan ke rumah sakit," ujar Jessie, seperti dikutip dari� Mirror.co.uk,� Kamis (10/5/2012).
Prosedur ini berlangsung selama 1 jam dan telah memberinya harapan baru. Operasi yang dilaksanakan di Wythenshawe Hospital, Manchester melibatkan transplantasi sel-sel kulit dari donor mati atau dikenal dengan decellularised dermis.
Hanya dalam waktu 10 minggu kemudian luka tersebut perlahan mulai sembuh dan kulit baru yang masih segar terlihat. Jessie yang berasal dari Tameside merupakan salah satu dari 20 pasien yang terlibat dalam percobaan klinis.
Dalam metode ini donor kulit dari orang yang sudah meninggal diambil lalu dikirim ke pusat NHS Bloods and Transplant di Liverpool untuk diproses lebih lanjut sebelum ditempelkan pada si penerima.
Sedangkan pada pasien, lukanya dibersihkan dan diberikan spray air tekanan tinggi untuk menghilangkan jaringan yang rusak, kulit dari donor itu diletakkan di tempat yang luka lalu ditempel. Nantinya sel-sel dalam tubuh pasien akan menghilangkan luka dan menciptakan lingkungan yang baik untuk penyembuhan.
"Kondisi yang memburuk ini telah menghentikan saya melakukan sesuatu. Tapi ketika mereka meminta saya mencoba pengobatan baru ini, saya pikir mungkin tidak akan ampuh bagi saya, tapi ternyata saya salah dan ini berhasil," ujar Jessie.
Diperkirakan decellularised dermis akan menarik sel-sel di tubuh pasien untuk menyembuhkan luka, diharapkan metode transplantasi kulit ini juga bisa mengobati borok dan luka bakar.
Sebelum mendapatkan transplantasi, Jessie Townley (92 tahun) memiliki luka yang menyakitkan di kakinya selama 20 tahun. Namun kini luka tersebut bisa diatasi setelah ia mendapatkan donor kulit dari orang yang sudah meninggal.
"Saya merasa sangat bersyukur, karena sebelumnya luka ini membutuhkan banyak perawatan. Saya membutuhkan pergantian perban 2 kali seminggu dan itu membutuhkan waktu perjalanan ke rumah sakit," ujar Jessie, seperti dikutip dari� Mirror.co.uk,� Kamis (10/5/2012).
Prosedur ini berlangsung selama 1 jam dan telah memberinya harapan baru. Operasi yang dilaksanakan di Wythenshawe Hospital, Manchester melibatkan transplantasi sel-sel kulit dari donor mati atau dikenal dengan decellularised dermis.
Hanya dalam waktu 10 minggu kemudian luka tersebut perlahan mulai sembuh dan kulit baru yang masih segar terlihat. Jessie yang berasal dari Tameside merupakan salah satu dari 20 pasien yang terlibat dalam percobaan klinis.
Dalam metode ini donor kulit dari orang yang sudah meninggal diambil lalu dikirim ke pusat NHS Bloods and Transplant di Liverpool untuk diproses lebih lanjut sebelum ditempelkan pada si penerima.
Sedangkan pada pasien, lukanya dibersihkan dan diberikan spray air tekanan tinggi untuk menghilangkan jaringan yang rusak, kulit dari donor itu diletakkan di tempat yang luka lalu ditempel. Nantinya sel-sel dalam tubuh pasien akan menghilangkan luka dan menciptakan lingkungan yang baik untuk penyembuhan.
"Kondisi yang memburuk ini telah menghentikan saya melakukan sesuatu. Tapi ketika mereka meminta saya mencoba pengobatan baru ini, saya pikir mungkin tidak akan ampuh bagi saya, tapi ternyata saya salah dan ini berhasil," ujar Jessie.
Diperkirakan decellularised dermis akan menarik sel-sel di tubuh pasien untuk menyembuhkan luka, diharapkan metode transplantasi kulit ini juga bisa mengobati borok dan luka bakar.
#5afb6c
0 comments:
Post a Comment