VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, tengah "mengaudit" penggunaan listrik seluruh perusahaan milik negara. Hal tersebut dilakukan guna menghitung besarnya penghematan yang bisa disumbang dari perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut.
Dahlan mengatakan, upaya ini merupakan bentuk peran serta BUMN untuk ikut berpartisipasi menjaga ketahanan fiskal pemerintah pada tahun ini.
"Ini lagi dikumpulin datanya. Kami lihat, sudah efisien atau belum. Kalau belum, ya bisa turun berapa," ujar Dahlan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa 8 Mei 2012.
Menurut Dahlan, pihaknya telah menetapkan target satu pekan untuk menyelesaikan audit penggunaan listrik di BUMN tersebut. Di samping mengetahui besarnya anggaran yang bisa dihemat, hasil audit itu juga bisa digunakan untuk menentukan langkah lanjutan yang bisa diambil BUMN untuk merealisasikan salah satu amanat Presiden tersebut.
"Kami lihat dulu berapa data masuknya pengeluaran seluruh BUMN untuk bayar listrik itu," tambahnya.
Dahlan menilai, tujuan utama dari penghematan penggunaan listrik ini sesungguhnya untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Sebab, hingga saat ini, banyak pembangkit listrik di Indonesia yang masih menggunakan BBM sebagai bahan baku produksinya.
"Nah, menghemat listrik pagi hari itu menghemat BBM, hemat listrik yang paling penting itu jam 16.00 sampai 22.00 WIB. Itu yang bisa menurunkan BBM," ungkapnya.
Melihat data tersebut, Dahlan mengungkapkan, dirinya telah menginstruksikan agar fasilitas lampu tol yang dikelola pemerintah harus diganti menggunakan tenaga matahari.
Selama ini, penerangan jalan umum mulai dijalankan sejak pukul 16.00 WIB setiap harinya. "Jadi, kami minta penghematan dilakukan terutama jam 16.00 sampai dengan 22.00 WIB," kata Dahlan. (art)
0 comments:
Post a Comment