![[imagetag]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjApCOsaR8OH9UuhW-GWauxst1oG2390vBjpmt_Lee-HNBt03quPByGBzcNsR0PUvt9O2O86mhbOxhkMjMsHRktvAh2nBeZpFeUhmJZ1qLCzmUjxBU63W-SCLkqhVoIm_lJjy9UBFSrqyoA/s400/1319483620X310.JPG)
SUMENEP Pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMP sederajat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, masih menyisakan masalah. Nilai UN 23 siswa tidak keluar.
Nama 23 siswa tersebut tercatat di dua lembaga yang berbeda. Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Ahmad Masuni Sabtu (02/6/2012) menyatakan, sampai saat ini Disdik Provinsi Jawa Timur masih belum memberikan keputusan mengenai nilai 23 siswa tersebut.
"Surat yang kami terima, nilai 23 siswa tersebut masih dikosongkan. Disdik Jatim akan mengklarifikasi 27 kepala sekolah untuk memastikan asal 23 siswa yang ganda tersebut," ungkapnya.
Ditambahkan Masuni, Disdik Sumenep sebelumnya tidak tahu jika ada 23 siswa yang datanya ganda. Pihaknya baru mengetahui setelah Disdik Jatim mengirimkan surat ke Disdik Sumenep.
"Dari Provinsi akan mencari tahu di mana sebenarnya siswa yang bersangkutan ikut UN dan sekolah mana yang berani memalsukan peserta sekaligus berani mengisi lembar," imbuhnya.
Selain itu, Disdik Sumenep akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama Kabupaten Sumenep. Sebab, dari 23 siswa yang tercantum itu, sebagian besar berasal dari lembaga pendidikan di bawah kewenangan Kemenag Sumenep.
Nama 23 siswa tersebut tercatat di dua lembaga yang berbeda. Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Ahmad Masuni Sabtu (02/6/2012) menyatakan, sampai saat ini Disdik Provinsi Jawa Timur masih belum memberikan keputusan mengenai nilai 23 siswa tersebut.
"Surat yang kami terima, nilai 23 siswa tersebut masih dikosongkan. Disdik Jatim akan mengklarifikasi 27 kepala sekolah untuk memastikan asal 23 siswa yang ganda tersebut," ungkapnya.
Ditambahkan Masuni, Disdik Sumenep sebelumnya tidak tahu jika ada 23 siswa yang datanya ganda. Pihaknya baru mengetahui setelah Disdik Jatim mengirimkan surat ke Disdik Sumenep.
"Dari Provinsi akan mencari tahu di mana sebenarnya siswa yang bersangkutan ikut UN dan sekolah mana yang berani memalsukan peserta sekaligus berani mengisi lembar," imbuhnya.
Selain itu, Disdik Sumenep akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama Kabupaten Sumenep. Sebab, dari 23 siswa yang tercantum itu, sebagian besar berasal dari lembaga pendidikan di bawah kewenangan Kemenag Sumenep.
0 comments:
Post a Comment